January 24, 2012

Beternak Ayam Pelung

1 comments
ayam pelung

Ayam Pelung dikenal masyarakat karena kemerduan suaranya. Kokok ayam pelung yang panjang dan memiliki cengkok yang khas membuat pesona ayam yang satu ini menempati posisi tersendiri bagi penggemar unggas. Tidak heran jika banyak ajang-ajang kontes ayam pelung digelar di berbagai daerah. Bagi ayam pelung pemenang kontes harganya akan melambung tinggi hingga jutaan rupiah. Bisnis ayam pelung yang layak kontes inilah yang menjadi peluang usaha yang menggiurkan.

Pada awalnya ayam pelung terdapat di daerah Jawa Barat, terutama didaerah Cianjur. Namun pada perkembangannya saat ini, ayam pelung sudah banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Ayam pelung itu sendiri termasuk jenis ayam buras (bukan ras), yaitu ayam yang berasal dari asli Indonesia. Dari bentuknya hampir sama dengan ayam buras lainnya, hanya saja pada ayam pelung terdapat beberapa kelebihan.

Yang membedakan ayam pelung tersebut dengan ayam buras lain antara lain adalah :

1. Postur badan yang besar

Ayam pelung merupakan jenis ayam buras yang paling besar badannya bila dibanding ayam buras lain. Ayam pelung jantan dewasa bisa mencapai bobot 5 – 6kg/ekor, sedang ayam pelung betina maximum bisa mencapai 3,5kg/ekor. Besarnya pertumbuhan bobot ayam pelung ini menjadikan ayam pelung juga berpotensi sebagai ayam buras pedaging. Persilangan antara ayam ras petelur dengan ayam jantan pelung menghasilkan ayam kampung super yang sekarang lagi ngetren.

2. Perkembangan Ayam lebih Cepat

Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini karena ayam pelung memiliki postur tubuh yang besar, sehingga perkembangan ayam pelung dari mulai anakan hingga ayam pelung dewasa akan lebih cepat besar.

3. Suara berkokok yang berlagu dan panjang

Yang paling menarik dari ayam pelung adalah suara berkokoknya yang khas yaitu, berirama/berlagu dan panjang. Ayam pelung yang berkwalitas mempunyai suara yang tidak sekedar panjang, akan tetapi suara kokok ayam pelung yang mengalun panjang dengan berirama/berlagu seperti
ketukan bunyi burung perkutut.

Perawatan ayam pelung harus ulet, karena ayam butuh perhatian dalam perawatannya. Misalnya, makanannya juga harus disesuaikan tingkat perkembangan ayam. Untuk ayam pelung berusia sehari sampai dengan satu minggu, sebaiknya diberi makan menir dengan jumlah 18 gram per ekor setiap hari. Untuk yang berumur lebih dari satu minggu diberikan dedak mulai dari 25 gram per ekor setiap hari. Setelah itu sesuai perkembangan usianya, makanannya bisa ditambah sampai 127 gram per ekor setiap hari.

Ayam pelung jantan dewasa yang sudah bersuara mengalun dan indah, makanannya diberi campuran dedak halus, ditambah dengan gabah, nasi setengah matang, katak kecil dicincang, ikan kecil atau belut serta pisang. Sementara pakan jadi buatan pabrik dapat diberikan sesuai tingkatan umur. Namun pakan buatan pabrik tidak baik diberikan untuk ayam pelung jantan yang sudah berkokok merdu.

Ketika ayam mulai terlihat kurang sehat pemiliknya juga harus segera memberi obat. Untuk mencegah penyakit ND (cekak/tetelo/eluk), ayam pelung harus di-vaksinasi ND secara tepat dan benar sesuai program yang ditentukan, sehingga dapat menekan kematian.

Sebenarnya, program vaksinasi ND ayam pelung sama dengan program vaksinasi ND untuk ayam buras biasa. Program vaksinasi itu diberikan sesuai tahapan usia, yaitu umur empat hari, empat minggu, empat bulan, dan kemudian diulang setiap empat bulan.

Lokasi yang baik untuk pemeliharaan ayam pelung di tempat yang agak dingin dan teduh, dengan ketinggian antara 500-1.500 dpl. Dengan lokasi yang teduh, ayam pelung diharapkan bisa hidup nyaman, sehingga menghasilkan suara yang baik.

Pada umumnya pemeliharaan ayam pelung dilakukan di kandang. Pada awal pertumbuhan, ayam pelung sebaiknya ditempatkan di kandang postal atau kandang berpagar. Namun setelah ayam jantan dewasa sudah berkokok indah, ditempatkan di kandang yang disebut ajeng, yakni kandang khusus yang ditempatkan kurang lebih dua meter dari permukaan tanah.




Related posts :







Cari Artikel Seputar Unggas Disini


One Response so far

  1. trisno says:

    jadi tertarik,habis membaca artikel

Leave a Reply

Silahkan beri komentar setelah Anda membaca Artikel di blog ini