Penyakit Gumboro menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam.
Etiologi
Gumboro (Infectious Bursal Disease) disebabkan oleh Tipe 1 galur virus Avibirna (Avibirnavirus).
Tipe 1 : dikenal ada 2 serotipe virus, yaitu yang klasik dan yang sangat patogenik (vvIBD). Di Amerika serikat dan Amerika Tengah didominasi oleh variant Deleware A sampai E yang patogenik.
Tipe2: Galur kalkun adalah bersifat tidak patogenik terhadap ayam
Kejadian
Penyakit Gumboro (Infectious Bursal Disease)/IBD menyerang ayam yang belum dewasa diseluruh dunia. Di dalam tubuh ayam, virus Avibirnavirus dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius.
Infeksi akut dengan galur klasik ringan atau variannya dapat mengakibatkan mortalitas sampai 5%. Variannya lebih bersifat imunosupresif dibandingkan dengan galur klasik. Virus yang sangat patogenik (vvIBD) dapat membunuh ayam yang peka sampai sebesar 50%.
Penyakit Gumboro sendiri sebenarnya memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi karena adanya infeksi sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena virus Avibirnavirus bersifat imunosupresif yang menyebabkan kekebalan tubuhnya tidak bekerja sehingga memudahkan kawanan ayam yang diserang oleh virus dan infeksi skunder oleh bakteri.
Patogenesis
Penularan penyakit Gumboro atau IBD dapat melalui kontak langsung antara ayam yang muda dengan ayam yang sakit atau terinfeksi pada peternakan yang mempunyai ayam berbagai umur dapat mengakibatkan infeksi ini terus menyebar dan sangat sulit dikendalikan.
Peralatan, kandang, air minum dan pakaian petugas yang terkontaminasi Gumboro dapat juga memperparah kejadian penyakit tersebut. Penyakit Gumboro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi carrier.
Gejala klinis
Morbiditas penyakit Gumboro sangat bervariasi yaitu antara 5-50% dan mortalitas atau angka kematian unggas dapat berkisar antara 5-50% dari seluruh populasi unggas, tergantung pada patogenesitas galur virus IBD dan kerentanan dari unggas itu sendiri.
Ayam yang terkena penyakit Gumboro akan menunjukkan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Diagnosis
Berdasarkan gejala klinis yang ditimbulkan dari penyakit Gumboro.
Pemeriksaan histopatologi
Virus Avibirna dapat isolasi dalam telur berembrio spesifik pathogen free (SPF) atau pada biakan jaringan.
Pencegahan
Penanggulangan Gumboro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang.
Program Vaksinasi Gumboro Pada Ayam Petelur
Program A
Umur : 4 hari
Vaksin : Medivac Gumboro Emulsio
Cara Pemberian : Suntikan 0,2 ml
Umur : 7 hari *
Vaksin : Medivac Gumboro A
Cara Pemberian : Tetes Mulut
atau
Umur : 10-14 hari **
Vaksin : Medivac Gumboro A atau Medivac Gumboro B
Cara Pemberian : Tetes Mulut/air minum
atau
Program B
Umur : 7 hari *
Vaksin : Medivac Gumboro A
Cara Pemberian : Tetes Mulut
atau
Umur : 10-14 hari **
Vaksin : Medivac Gumboro A Medivac Gumboro B
Cara Pemberian : Tetes Mulut/air minum
Umur : 21-28 hari
Vaksin : Medivac Gumboro A Medivac Gumboro B
Cara Pemberian : Tetes Mulut/air minum
* Gunakan Medivac Gumboro A didaerah yang sering terserang penyakit Gumboro pada umur yang sangat dini (+-2minggu)
** Gunakan Medivac Gumboro A atau Medivac Gumboro B didaerah yang sering terserang penyakit gumboro pada umur lebih dari 3 minggu. Gunakan Medivac Gumboro A jika wabah disebabkan oleh virus gumboro yang sangat ganas (kematian lebih dari 5 %)
Tags :
penyakit ibd penyakit pada ternak program vaksinasi penyakit pada ayam bursal disease penyakit gumboro penyakit ternak infectious bursal disease in poultry bursal infectious bursal disease