January 9, 2012

Beternak Ayam Serama

0 comments
beternak ayam serama

Sejarah Ayam Serama

Ayam Serama merupakan jenis ayam hasil persilangan Ayam Kapan alias kate kaki panjang dengan ras Ayam Modern Game Bantam. Penyilangnya adalah seorang yang bernama Wee Yean Een yang berasal dari Negeri Jiran Malaysia. Ia menyilangkan kedua jenis ayam tersebut Pada tahun 1971.

Ayam kapan ia pilih lantaran memiliki sayap menjuntai lurus ke bawah. Sedangkan Modern Game Bantams memiliki postur badan tegap, leher panjang dan tertarik ke belakang menyerupai huruf S. Pada tahun 1973 Wee Yean Een menyilangkan keturunan pertama hasil perkawinan antar ayam kapan dan Modern Game Bantam dengan jenis ayam sutera (Silkie Bantams). Perkawinan tersebut akhirnya melahirkan ayam sutera berpostur badan kecil.

Wee Yean Een nampaknya masih tidak puas dengan hasil persilangan tersebut. Penghulu ayam itu lalu menjodohkan keturunan ke dua tersebut dengan kate jepang. Ayam ini memiliki warna bulu indah serta bentuk ekor berdiri tegak. Pada tahun 1988 Wee Yean Een akhirnya berhasil mencetak ayam kate dengan bobot kurang dari 500 gr.

Cara Mengawinkan Ayam Serama

Cara mengawinkan serama tidak sulit walau kadang ada sedikit kendala. Ayam super mini ini memang sedikit sukar dikembang-biakkan tapi bukan berarti tidak dapat diternakkan. Ukuran kakinya yang pendek menyebabkan pejantan sulit melakukan penetrasi ketika hendak kawin. Akibatnya, proses perkawinan menjadi tidak mesra dan sering tidak tepat mengenai sasaran.

Hal tersebut dapat kita atasi dengan cara membantu ayam pejantan nangkring di atas ayam betina. Teknik pengawinan ini dilakukan dengan cara memegang ayam betina lalu menyodorkanya ke depan pejantan. Syaratnya, pasangan serama ini harus benar-benar sudah siap kawin. Induk betina siap kawin pada berusia minimal 5 – 6 bulan. Serama betina seperti itu biasanya berperilaku jongkok jika dipegang punggungnya. Sedangkan usia subur pejantan berkisar pada umur 4 hingga 5 bulan.

Beberapa peternak ada juga yang menerapkan teknik kawin gilir. Dalam metode ini ayam betina dipaksa melayani 3 ekor pejantan. Penggiliran dilakukan secara berselang sekitar 2 – 3 jam. Melalui cara perkawinan seperti itu diharapkan peluang keberhasilan dapat diperbesar.

Meski ukuran tubuhnya kecil, serama termasuk jenis ayam bernafsu birahi tinggi. Ia tak gentar dan tak segan-segan mengawini ayam berbadan lebih gede. Serama mulai belajar kawin ketika berusia 3 bulan. Pejantan muda sehat harus bisa menyalurkan hasrat bercintanya sebanyak 6 – 8 kali dalam satu hari.

Cara Mempercepat Perkembangbiakan Serama

Dalam eksperimen ini kami menggunakan 1 pejantan dan 3 induk betina. Jika kita perhatikan, ayam serama meskipun kecil cukup besar produktivitasnya dalam bertelur. 1 ekor induk betina bisa bertelur 12 sampai 15 butir baru mulai mengeram. Namun sayangnya dalam bertelur, ayam serama ini tidak tiap hari bertelur, kadang selang 1 hari atau 2 hari baru bertelur lagi.

Inilah salah satu sebab mengapa telur ayam serama sangat rendah daya tetasnya jika ditetaskan secara alami. Selain itu, karena badan induknya terlalu kecil maka dalam mengerami telurnya kurang sempurna sehingga daya tetas telurnya rendah.

Untuk menghindari rendahnya daya tetas telur dan mempercepat perkembangbiakan ayam serama kami menggunakan mesin penetas PUI-100 hasil dari desain dan eksperimen kami sendiri. Dengan mesin penetas PUI-100 ini pengembangan populasi ayam serama menjadi 2 kali lebih cepat dari pada pengembangan dengan menggunakan cara alami. Dalam percobaan ini saya menggunakan mesin tetas secara terus menerus. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

Kumpulkan telur ayam serama sampai jumlah minimal 10 butir atau sampai 10 hari dan dimasukan ke dalam mesin tetas secara bersama-sama. Jangan memasukkan telur setiap hari, karena telur tidak menetas secara bersamaan sehingga akan merepotkan kita dalam perawatan anak ayamnya nanti.

Selanjutnya jika induk masih bertelur, kumpulkan lagi dan masukkan lagi ke mesin penetas secara bersamaan.

Biasanya telur ayam serama sudah menetas pada hari ke 19 atau 20, biarkan anak ayam tetap didalam mesin tetas sampai 1 hari dulu, baru dipindahkan ke bok yang sudah diberi lampu pemanas. Jangan mencampurkan anak ayam serama yang berbeda umur dalam satu bok atau kandang, hal ini akan menyebabkan anak ayam yang berumur lebih kecil akan kurang sehat.

informasi lebih lengkap tentang langkah demi langkah penetasan ayam serama dengan menggunakan mesin penetas PUI-100 silahkan klik disini

Infprmasi lengkap mengenai ayam serama, kunjungi blog pesona serama




Related posts :







Cari Artikel Seputar Unggas Disini


Leave a Reply

Silahkan beri komentar setelah Anda membaca Artikel di blog ini