Hal yang terbaik untuk memperlakukan telur tetas adalah langsung memasukkannya kedalam incubator. Tetapi tentunya cara ini tidaklah mudah dan praktis untuk dilakukan. Hal yang masih baik dilakukan adalah mengumpulkan telur dan menyimpannya untuk hanya beberapa hari saja dan disimpan pada keadaan yang sejuk dan lembab. Keadaan yang sempurna adalah 60oF dan kelembaban udara 75 %. Tetapi tidak dalam lemari es atau tempat lain yang mempunyai suhu dibawah 40oF karena akan menurunkan daya tetasnya dan biasanya dalam lemari es kelembaban udaranya adalah dibawah 50%. Dikatakan perlu suhu yang cukup rendah tadi disebabkan karena suhu yang rendah memperlambat perkembangan embrio sampai telur telur siap untuk dimasukkan kedalam ruang incubator, sedangkan kelembaban yang tinggi akan mengurangi kelembaban didalam telur karena penguapan. Untuk akurasi pengukuran maka diperlukan peralatan Termometer (untuk suhu) dan Hygrometer (untuk kelembaban udara).
Setelah telur telur dirasa cukup untuk jumlahnya sesuai kemampuan incubator atau keinginan kita maka telur harus segera dimasukkan kedalam incubator. Kemampuan daya tetas telur fertile masih baik jika penyimpanan sekitar 7 hari dan maksimum 10 hari. Selebihnya maka daya tetas telur akan menurun dan setelah 3 minggu maka telur tidak ada yang bisa menetas atau daya tetasnya 0%.
Syarat lain yang harus dilakukan selain kondisi suhu dan kelembaban pada saat penyimpanan sementara sebelum dimasukkan kedalam incubator adalah telur telur tersebut setelah 3 atau 4 hari disimpan harus diputar pagi dan sore seperti gambar dibawah. Hal ini penting untuk mencegah kuning telur didalam telur tersebut tidak sampai menyentuh kulit telur dan merusak embrionya. Peletakannyapun sebaiknya dalam tray telor (biasanya isi 30 setiap tray) yang dapat dibeli mudah di poultry shop dengan harga sekitar 3.000 perbuahnya, dengan ujung telur yang lebih tajam dibagian bawah kemudian dimiringkan sekitar 30 sampai 40 derajat. Selanjutnya rubah kedudukan telur tersebut pada pagi dan sore hari dengan kemiringan yang berubah ubah untuk tiap waktunya.
Telur telur tersebut selanjutnya secara perlahan lahan harus dihangatkan dahulu sebelum dimasukkan kedalam incubator. Perubahan temperatur yang draktis atau mendadak akan menyebabkan terjadi pengembunan secara cepat didalam telur dan hal ini akan berakibat buruk untuk daya tetas atau kerusakan struktur kulit telurnya.