Hampir semua merpati bisa digiringkan, bila situasinya mendukung. Memang ada bibit bibit merpati yang lebih unggul bila di balapkan alias digiringkan, tetapi intinya sikon harus mendukung. Pada dasarnya, merpati hanya bisa digiringkan pada musim kawin mereka.
Kondisi yang memungkinkan sepasang merpati untuk digiringkan adalah saat si pejantan sedang sensitif, dimana saat itu si betina mengandung telur didalam perutnya. Saat itu, merpati jantan seperti keranjingan alias kerasukan, terus menerus membuntuti si betina.
Sesekali bahkan si pejantan mematuk kepala si betina. Entah kenapa dilakukannya, tetapi penyakit jiwa aneh merpati ini hanya terjadi di musim musim kawin. Untuk menggiringnya, tangkaplah betina yang dikejar si pejantan. Kemudian sembunyikan sibetina dari pandangan si pejantan selama beberapa menit sampai beberapa jam.
Tapi bila si merpati jantan punya bakat untuk digiringkan, detik sibetina ditangkap detik itu penggiringan bisa dilakukan. Namun biar lebih mantap sebaiknya sembunyikan si betina seperti yang saya katakan. Dijamin, pasti bisa bila anda mencoba teknik ini.
Ciri ciri merpati yang mengandung telur
Sayap letoy alias turun kebawah badan. Mulai membawa jerami, kayu kayuan, atau tali temali kedalam kandang untuk dirangkai menjadi sarang penetasan. Bisa juga kita masukan jari kelingking kedalam anus si betina, bila mengandung telur akan terasa.
Tips : Sebaiknya jangan mengibaskan sayap merpati betina secara berlebihan karna dapat menyebabkan telur lahir prematur. Bila telur terlahir prematur tidak akan bisa di erami, karna kulitnya masih lembek. Cukuplah mengibasnya beberapa kali, kemudian rentangkan sayapnya, goyangkan dengna tangan kita.
Mitos seputar merpati giring
konon katanya merpati jantan akan semakin lengket bila dikasih merica. Dikampung dahulu, teman teman sering memberinya merica bulat dengan memasukannya secara paksa kedalam mulut sipejantan. Tapi apakah benar ini akan merangsang merpati jantan?
Bahasa inggris untuk giring merpati : Racing Pigeon?