Secara garis besar proses penetasan telur dengan menggunakan inkubator dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : telur tetas yang akan ditetaskan, mesin tetas yang akan digunakan dan orang yang menjalankan proses penetasan tersebut (operator). Jika diprosentasekan dari ke 3 faktor tersebut adalah sebagai berikut : 33,3% dipengaruhi oleh telur tetas, 33,3 dipengaruhi oleh mesin tetas dan 33,3 ditentukan oleh operator.
Agar telur tetas memenuhi standar daya tetas yang optimal maka telur yang akan ditetaskan harus diseleksi, adapun hal-hal yang perlu diseleksi adalah sebagai berikut :
Bentuk telur (harus oval, lebih tepat dihitung indek telur= sumbu pendek dibagi sumbu panjang telur dikalikan 100 %, jika 72 – 74 % berarti telur tsb oval).
Fertilitas telur. Telur harus dihasilkan dari sejumlah betina dan pejantan yang seimbang (sex ratio, tiap bangsa unggas berbeda). Untuk mengetahui fertilitas telur sebelum ditetaskan adalah dengan cara mengamati bentuk titik cahaya (putih) didalam kuning telur dengan cara diteropong (candling).
Berat telur (bangsa unggas berbeda), Bobot telur pada bangsa unggas dapat dirumuskan sebagai berikut : semakin kecil badannya maka semakin kecil bobot telurnya (misal : telur puyuh = 10-12 gram, merpati = 22 gram, ayam kampung 40-45 gram, itik = 60 – 65 gram),
Keutuhan telur (usahakan telur tidak retak),
Lama simpan yang paling baik adalah tidak lebih dari 7 hari. Dapat pula kita kaitkan dengan banyaknya telur yang dihasilkan oleh unggas dalam satu periode bertelur, beberapa unggas ada yang bertelur sampai 10 butir dalam satu periode maka masa simpan telurnya masih toleransi sampai dengan 10 hari.
Kebersihan telur (agar pori-pori kulit telur tak tertutup dengan kotoran shg respirasi embrio dapat berjalan dengan lancar),
Warna telur yang gelap lebih memungkinkan mendapatkan daya tetas yang relatif lebih besar bila dibandingkan dg yang cerah (penilaian item ini hanya pada jenis telur yg berasal dari bangsa unggas yang sama, misalnya: telur itik harus dibandingkan dg telur itik, tetapi tidak boleh dibandingkan dengan telur puyuh).
Tags:
respirasi ovum fertilitas daya tetas candling merpati embrio puyuh penetasan fertil warna bentuk telur masin tetas infertil kuning telur itik ayam kampung telur puyuh pori-pori ayam kotoran warna telur telor puyuh telur itik jenis telur telor ayam seleksi telor itik telor telur ayam unggas sel telur telur operator inkubator