October 28, 2014

4 Spesies Ayam Hutan di Asia

0 comments
ayam_hutan_1 photo ayam_hutan_jantan_zpsc987a9de.jpg

Saat ini terdapat 4 spesies ayam hutan yang tersebar di benua Asia. Keempat jenis ayam hutan tersebut adalah:

1. Ayam Hutan Merah/Red Junglefowl (Gallus gallus)

Daerah sebarannya ayam hutan merah sangat luas, meliputi wilayah timur Pakistan, India utara dan timur, Myanmar, barat daya Yunnan (RRC), Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Guangxi dan Pulau Hainan (tenggara RRC) hingga Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa dan Bali. Ayam ini kemudian diintroduksi ke Kalimantan, Filipina, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Ayam hutan merah termasuk jenis burung berukuran sedang hingga besar. Panjang total jantan berkisar antara 65-75 cm dengan kisaran berat 0,7 kg – 1,5 kg. Sedangkan betina memiliki panjang 40-45 cm dengan berat 0,5 – 1 kg.

Ciri-ciri ayam hutan merah jantan adalah jengger, muka dan gelambir berwarna merah, bulu leher terdiri dari kombinasi warna kuning, jingga, coklat dengan strip hitam vertikal di tengah, bulu tengkuk tidak kelihatan (Lihat gambar disamping), penutup ekor dan penutup sayap berwarna hitam bercampur hijau atau biru perunggu. Bulu mantel berwarna coklat berangan, bulu ekor panjang, dengan warna hitam bercampur hijau berkilauan. Tubuh bagian bawah juga berwarna hitam kehijauan. Kaki abu-abu kebiruan dengan taji yang melengkung dan runcing.

Ayam hutan merah yang betina akan mengasuh anaknya hingga mampu mandiri dan mencari makan sendiri. Ayam betina mencapai umur dewasa dan siap kawin saat berumur 8-10 bulan. Sedangkan ayam jantan, mencapai usia dewasa sepenuhnya saat berumur sekitar 12 bulan. Dibandingkan jenis ayam lainnya, ayam hutan memiliki laju pertumbuhan yang lambat.

 photo ayam_hutan_zpsc7f80ac3.jpg
Sub-spesies Ayam Hutan Merah

Berdasarkan daerah sebaran dan morfologinya, William Beebe, seorang naturalis asal Amerika Serikat, membagi ayam hutan merah (Gallus gallus) menjadi 6 sub-spesies yang berbeda:
  • Ayam Hutan Cochin-China (Gallus gallus gallus.
  • Ayam Hutan Burma (Gallus gallus spadiceus).
  • Ayam Hutan India (Gallus gallus murghi).
  • Ayam Hutan Tonkin (Gallus gallus jabouillei).
  • Ayam Hutan Jawa (Gallus gallus bankiva).
  • Ayam Peliharaan (Gallus gallus domesticus).

2. Ayam hutan hijau/Green Junglefowl (Gallus varius)

Ayam hutan hijau adalah ayam hutan endemik Indonesia yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Lombok, Komodo, Flores, Rinca dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Ayam ini termasuk burung berukuran besar, dengan ukuran panjang jantan antara 70-75 cm. Sedangkan betina, berukuran lebih kecil, yaitu berkisar 40-45 cm.

Bulu sayap atas tumbuh sempit memanjang, berwarna hitam dengan tepian berwarna jingga. Bulu pinggul juga berbentuk sama, hanya saja tepiannya berwarna kuning keemasan. Bagian bawah tubuh dan ekor berwarna hitam bercampur ungu dan hijau berkilauan.

Ayam hutan betina berwarna kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam. Iris merah, paruh abu-abu keputihan. Jengger dan gelambir tidak ada. Kaki kekuningan atau agak kemerahan tanpa taji.

Ayam hutan hijau memiliki bentuk dan warna yang paling unik di antara semua jenis ayam hutan, karena ciri-cirinya yang lebih menyerupai burung pheasant.

3. Ayam hutan abu-abu/Grey Junglefowl (Gallus sonneratii)

Ayam hutan abu-abu adalah jenis ayam hutan endemik yang memiliki daerah sebaran terbatas di India. Ayam jantan memiliki warna dasar tubuh hitam dengan bintik berwarna merah tanah. Bulu di bagian punggung dan dada tumbuh memanjang seperti bulu ayam bekisar, didominasi warna abu-abu dengan pola yang indah. Bulu leher tidak sepanjang bulu ayam hutan merah, berwarna lurik hitam dan kuning.

Ayam betina memiliki warna yang lebih suram. Pial/jengger dan gelambir di kepala tidak ditemukan, sebagaimana ayam hutan merah betina. Bulu bagian atas berwarna kuning kecoklatan bercampur merah tanah, ekornya berwarna coklat kuning kehitaman.

Ciri yang paling menyolok adalah bulu dadanya yang tumbuh memanjang dan melebar berwarna putih dengan ring hitam menitari tepi bulu. Pola dan warna bulu dada ini menjadikan ayam hutan abu-abu betina sebagai ayam betina terindah dibandingkan dengan spesies ayam hutan betina lainnya.

4. Ayam hutan Srilangka/Ceylon Junglefowl (Gallus lafayetii)

Ayam hutan Srilangka adalah burung endemik yang memiliki daerah sebaran terbatas di Pulau Srilangka. Ayam ini memiliki warna dasar hitam, dengan warna kuning keemasan di leher dan warna jingga gelap di sekitar punggung. Wajah berwarna merah dengan jengger merah berbentuk bilah besar yang bergerigi. Bagian tengah jengger berwarna kuning. Sepasang gelambir cukup besar menggantung di bawah dagu. Kaki berwarna kuning kemerahan dengan taji yang agak lurus dan runcing. Ekor memiliki warna hitam hijau keunguan dengan susunan yang serupa dengan ayam hutan merah.

Ayam betina memiliki warna tubuh coklat yang suram. Bulu dada agak besar dengan warna dasar coklat. Tepi bulu dada berwarna putih. Ciri khas dari ayam hutan Srilangka betina terletak pada bulu sayapnya yang berwarna belang antara coklat dan putih.

Tags:
beternak ayam hutan hijau kandang ayam hutan berburu ayam hutan merawat ayam hutan ayam hutan aduan pikat ayam hutan jjenis ayam hutan di indonesia jenis ayam alas cara memelihara ayam hutan cara ternak ayam hutan ayam hutan abu abu denak ayam hutan ayam hutan 2013 tahan ayam hutan cara menjinakkan ayam hutan ayam hutan merah betina ayam hutan madura sarang ayam hutan anak ayam hutan jenis ayam hutan ayam hutan 1 menjerat ayam hutan cara merawat anakan ayam hutan penangkaran ayam hutan klasifikasi ayam hutan foto ayam hutan cara pelihara ayam hutan ayam hutan kalimantan jenis jenis ayam hutan jual ayam hutan ayam denak hutan ayam alas merah gambar ayam hutan merah jenis ayam hutan indonesia cara perawatan ayam hutan mikat ayam hutan makanan ayam hutan memelihara ayam hutan ayam hutan 2014 ayam alas jawa perangkap ayam hutan cara jinakkan ayam hutan menjinakkan ayam hutan www.ayam hutan ayam hutan jantan ayam hutan merah jawa ayam hutan betina



Related posts :







Cari Artikel Seputar Unggas Disini


Leave a Reply

Silahkan beri komentar setelah Anda membaca Artikel di blog ini